Posts

Rembulan di Pagi Hari

Hilang Semuanya lenyap Ditelan dinginnya embun pagi Tinggal aku disini Tersenyum kepada indahnya sinar mentari Yang lain hanya bisa berlari Tapi ujung takkan pernah menampakkan diri Aku, adalah rembulan Yang masih berusaha bersinar Walau dihujani tajamnya sinar sang surya Aku, juga bisa berdiri Walau semuanya, telah hilang ditelan cahaya mentari

Rindu

Disaat rembulan tak dapat tersenyum Aku meringkuk sendirian Hanya ditemani asap dari secangkir teh kerinduan Dan yang lain tertawa Melihatku tenggelam di gelapnya tinta malam Mereka mengambil segumpal rasa rindu ini Kemudian mencabiknya menjadi jutaan tangis Rembulan pun semakin kehilangan sinarnya Dikala hati tak dapat menahan asa Dan aku hanya bisa menunduk sambil menghirup sisa kerinduan ini

Fireflies

You would not believe your eyes If ten million fireflies Lit up the world as I fell asleep 'Cause they'd fill the open air And leave tear drops everywhere You'd think me rude but I would just stand and stare  Aku terbangun begitu melihat sebuah, bukan, bukan sebuah, tetapi titik-titik cahaya yang sangat terang keluar dari buku pelajaranku. Tidak, itu tidak nyata. Mungkin aku hanya terlalu banyak bermimpi. Bahkan saat mata terbuka pun aku masih bermimpi. Tapi aku benar-benar penasaran dengan cahaya tadi. Mungkin itu lampu? Ah, mana mungkin lampu bisa terbang sendiri. Atau mungkin itu hewan? Kunang-kunang? Ah, tidak mungkin kunang-kunang bisa keluar dari buku pelajaran. Lalu, apa itu? I'd like to make myself believe That planet Earth turns slowly It's hard to say that I'd rather stay awake when I'm asleep 'Cause everything is never as it seems Kunang-kunang, rupanya. Apa tidak salah? Ya, dunia mimpi memang lebih luas dari galaksi ini. Terkad...

Vakum yeah...

Dari judulnya aja udah kelihatan yah kalo aku lagi sibuk banget (ecieee). Buat yang kenal aku udah tau dong kalo aku sekarang kelas berapa? kalo yang belom tau, hmm... kasih tau gak yaa? haha.. oke, berhubung aku sekarang udah kelas 3 SD (oke, sok imut), maksudku, 3 SMP, tau dong betapa sibuknya diriku ini? karena ada UN yang sedikit (ekhm, oke, banyak) menyebalkan, aku bakalan vakum nulis di blog untuk beberapa bulan. aku tau aku emang jarang ngepost di blog. jadi ga bakal ngaruh sama sekali sama kehidupan kalian yang pasti makin bertambah warna-warninya. aku jarang ngepost karena jadwal padat bangeeet. eh, enggak. aku... males. jujur kan? yaiyalah! anak SMP yang baik itu ya gitu tuh! untuk saat ini, fokus dulu ke UN! untuk tulis-menulis, di kurangi dikit lah... oh ya, sebenernya tahun ini 'rencananya' mau rajin-rajin ngepost di blog. berhubung yahh... baca ulang aja postingan ini dari atas, terus kalo udah sampe kata-kata INI , lanjutin bacanya. eh, sayangnya aku har...

The Lost Hero

Image
Ingat Rick Riordan? Tidak? Mungkin nama ini bahkan terdengar asing kalau kalian bukan pecinta novel. Akan tetapi kalau saya menyebut nama “Percy Jackson” beberapa dari kalian yang moviegoers pasti langsung ngeh. Rick Riordan tidak lain tidak bukan adalah penulis yang telah menyelesaikan pentalogi (benar ga ya istilahnya) Percy Jackson, diakhiri dengan dirilisnya  The Last Olympian  tahun lalu. Saat saya selesai membaca buku tersebut saya menyangka bahwa ini adalah akhir dari saga panjang Percy Jackson dan kawan-kawannya. Maklum saja; The Great Prophecy yang berujung pada Titan War sudah usai, Gunung Olympus tempat tinggal para Dewa Yunani pun masih berdiri setelah mengalahkan Kronos dan abdi-abdinya, bahkan para dewa pun berjanji takkan lagi menelantarkan anak-anaknya… Tetapi kedamaian hanya berlangsung untuk sekejab saja. Dunia mitologi kembali bergolak dan tiga pahlawan Demigod muda bakalan mengambil alih peranan Percy Jackson dalam The Great Prophecy yang kedua. Ketiga pah...

Sesuatu di Balik itu Semua

Saat ibu menyuruhku membeli kelapa tadi pagi, aku agak malas. Tapi, begitu tahu kalau kelapa itu akan digunakan untuk membuat kolak pisang, aku langsung bangkit dan segera mengambil sepedaku. Dengan semangat ’45 aku mengayuhnya menuju toko sayur yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahku. Saat aku berbelok menuju sebuah gang, aku bisa melihat ibu-ibu bergerombol di depan tukang penjual sayur. Rasa malas pun datang kembali. Tapi bayangan kolak pisang yang melintas dipikiranku membuat rasa malas itu pergi dengan sendirinya. Setelah mengantri sangat lama, akhirnya satu bungkus kelapa parut sudah ada di tanganku. Dengan senyum yang mengembang, kukayuh sepedaku kembali menuju rumah. “Sekarang kelapanya diperas dulu.” Ibuku menyodorkan sebuah saringan dan sebuah baskom. Melihat itu, kelapa parut yang ada di tanganku langsung kutaruh. “Aku nggak bisa.” “Jangan bilang nggak bisa, dicoba dulu.” Ibuku mengambil kelapa parut tadi dan menuangnya ke atas saringan. “Tolong ambilkan air.” Aku berd...

Senandung dari Mainland

Seorang petugas perpustakaan sedang duduk sambil memegang cangkir kopinya. Diluar, badai sedang mengamuk Jakarta. Sudah beberapa minggu ini badai sering datang secara terus-menerus. Menyebabkan ketakutan pada setiap orang di Jakarta. Anak-anak sering malas pergi ke sekolah karena hujan yang mengguyur deras selalu membasahi pakaian mereka. Akibatnya bau pengap dan tidak sedap mengisi seluruh bagian kelas. Tapi bukan itu yang terburuk. Gadis di dalam perpustakaan yang sedang sibuk mencari buku itulah yang mendapat gelar pekerjaan paling buruk. Apalagi di musim badai seperti ini dia pasti akan lebih sering mengeluhkan pekerjaannya. Menjadi seorang petugas kebersihan sukarela tidaklah mudah di musim hujan seperti ini. Meskipun pekerjaan membersihkan setiap jalanan di kota Jakarta tidak cocok dengan kata “sukarela”, tetapi Sarah tetap saja ber-“sukarela” untuk membantu menjaga kebersihan kota ini. Di malam badai seperti ini, biasanya gadis itu suka mampir ke perpustakaan setelah menyelesaik...