A Cold Starry Night

Aku sering bermimpi tentangmu akhir-akhir ini. Kau mengajakku naik naga peliharaanmu yang besar itu. Aku menolaknya, tapi kau tidak marah ataupun bertanya alasannya. Langkah kakimu yang biasanya besar, saat itu kecil karena aku kerap marah-marah karena lelah mengikutimu. Kau bahkan tidak mengeluh saat kuajak berjalan diatas sneakersmu. Tidak sepatah kata kau ucapkan, hanya anggukan dan diam, atau sebuah senyum kecil yang keluar dari wajahmu. Memang selalu seperti itu caramu menghadapiku. Bahkan kau tidak menikmati segelas kopi yang kau suka karena aku membencinya. Donat yang tidak biasa menyentuh bibirmu pun dengan lincah menari di dalam mulutmu. Kau tidak banyak berucap saat bersamaku. Aku pun terbiasa dengan tatapan dan bahasa tubuhmu yang tidak banyak namun selalu berhasil kuartikan. Senyum itu, dan, mata itu. Dua hal yang sangat kusuka darimu, walaupun jarang kutemui bahkan setelah berjam-jam bersamamu. Menjadi sebuah pertanyaan yang berlarut-larut tentang sikapmu setiap bertemu denganku.
Kau dingin, tapi tidak membekukanku.
Kau diam, tapi tidak mengabaikanku.
Kau selalu pergi, tapi tidak meninggalkanku.
Kau selalu ada, tapi hanya dalam mimpiku.


-Untuk kamu yang selalu datang hanya dalam mimpi-mimpiku-

Comments

  1. Jika beneran ada naga peliharaan, entahlah aku sendiri pun belum tentu berani menungganginya :D

    Sepertinya pemilik blog sedang galau :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha, makanya aku takut dan menolak :D

      Kayanya isi blog ini tulisan galau semua ya? Haha

      Delete

Post a Comment

Please tell me what do you think about this post. I would appreciate it alot!
Thankyou!
Love, Rani.

Popular posts from this blog

Sesuatu di Balik itu Semua

Safe and Sound